Mochi adalah makanan asal Jepang yang terbuat dari beras ketan, kemudian ditumbuk hingga lembut dan lengket, lalu dibentuk menjadi bulat. Di Jepang, kue ini sering dimakan pada saat perayaan tradisional atau perayaan tahun baru Jepang.
Mochi memiliki rasa yang khas, yaitu lembut saat gigitan pertama dan perlahan menjadi lengket.
Meski hidangan ini sudah cukup populer, masih banyak yang belum tau apa itu mochi. Daripada penasaran, yuk simak artikel ini sampai akhir!
Mengenal Lebih Dalam Mochi Asal Jepang
Mochi adalah camilan yang dibuat dari beras ketan dan biasanya memiliki isi adonan kacang di dalamnya. Mochi terkadang memiliki beberapa bahan tambahan lain, seperti gula, tepung jagung, serta isian lain, seperti kacang merah atau cokelat.
Dalam pembuatan mochi, beras ketan yang digunakan akan ditumbuk hingga menjadi pasta, lalu dibentuk bulat. Mochi ternyata memiliki sejarah dan asal-usul yang panjang dan rumit.
Sejarah Kue Mochi
Proses mengukus beras ketan dan membuatnya menjadi pasta dianggap berasal dari Tiongkok kuno, dan diperkenalkan ke Jepang dari Asia Tenggara.
Selama beberapa waktu setelah penanaman padi diperkenalkan ke Jepang pada akhir periode Jomon (proses prasejarah Jepang) sekitar 14,000 – 300 SM.
Awalnya, mochi dibuat menggunakan beras merah, bukan beras ketan seperti yang kita ketahui sekarang. Seiring dengan berjalannya waktu, mochi dianggap sebagai salah satu makanan yang memiliki kekuatan spiritual.
Menurut buku yang disusun pada akhir abad ke-8 pada periode Nara, saat itu seorang pria kaya membuat mochi berbentuk pipih (datar dan tipis) dari sisa nasi dan meletakan panah pada mochi tersebut.
Lalu, ketika anak panah mengengai mochi tersebut, mochi berubah menjadi burung putih dan terbang. Setelah itu, sawah milik pria kaya menjadi tandus (tanah kering). Jadi, orang Jepang percaya bahwa mochi harus dibuat menjadi bulat agar tidak membawa kesialan.
Pada periode Heian (794-1185), mochi mulai disajikan sebagai perayaan pernikahan dan kelahiran seorang anak atau disajikan untuk merayakan tahun baru. Hingga saat ini, mochi masih menjadi makanan identik dengan perayaan tahun baru di Jepang.
Para periode Muromachi (1336-1573), para samurai sering membawa kue ini sebagai bekal ketika berperang. Bentuk dari mochi yang kecil membuatnya sangat praktis untuk dibawa ke medan perang.
Selain itu, mochi juga dianggap mengenyangkan perut karena terbuat dari beras dan memiliki isian kacang.
Proses pembuatan mochi secara tradisional disebut sebagai mochitsuki dan merupakan acara budaya yang penting di Jepang. Tradisi ini biasanya melibatkan anggota komunitas atau keluarga dari daerah yang setempat.
Meskipun sudah tidak umum dilakukan di kota besar, tetapi mochitsuki masih sering dilakukan di daerah pedesaan, serta di kuil perkotaan, tempat suci, dan ruang komunitas, terutama di hari-hari menjelang tahun baru di Jepang.
Isian kue mochi yang lezat
1. Kacang
Rasa klasik dari mochi Indonesia dengan isian tradisionalnya, yaitu kacang tanah memang memiliki kenikmatannya tersendiri. Tekstur yang lembut dari mochi akan berpadu sangat baik dengan rasa gurih dari kacang.
Jika biasanya moci Indonesia menggunakan adonan kacang tanah sebagai isinya, mochi Jepang biasa menggunakan anko (adonan kacang merah) untuk isiannya.
2. Coklat
Rasa khas yang manis dan pahit dari cokelat membuatnya sangat cocok berpadu dengan mochi yang lembut serta kenyal.
3. Es Krim
Seiring dengan perkembangan zaman, ada banyak sekali orang yang bereksperimen pada isian mochi, salah satunya dengan menggunakan es krim sebagai isian. Mochi dengan isian es krim menawarkan sensasi dingin dan lembut sekaligus, menjadi favorit banyak orang, terutama anak muda.